Jagailah Lidahmu



Lidah memang tak bertulang, begitu nada lagu yang popular pada zaman 70-an. Ada orang binas karena lidahnya, tapi dengan lidah atau perkataan seseorang mendapat kemuliaan.

Memang segala ucapan dan perkataan yang dijaga maka akan menciptakan nilai-nilai yang mulia di sisi Allah SWT. Namun seringkali kita jumpai di dalam kehidupan ini banyak masalah yang kecil tapi menimbulkan masalah yang besar akibat ulah lidah kita. Namun ini tergantung kepada orang yang mempergunakannya apakah bermakna positif atau bermakna negatif, sehingga manusia, khususnya kaum muslimin, terjerumus ke dalam jurang kehinaan di dunia dan akhirat. Padahal di dalam Agama Islam dianjurkan untuk selalu menjaga dan mewaspadai lidahnya, dengan demikian membuat manusia dapat bersikap fatal antar sesama.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang berkata, “Ini adalah hadist shahih bahwa Muadz pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam Surga dan menjauhkan dari azab Neraka, maka Rasulullah SAW memberitahukan tentang tiang-tiang dan puncaknya. Kemudian beliau bersabda:

“Wahai, Muazd, maukah aku beritahukan kepadamu tentang kunci perkara tersebut.’ Muazd menjawab, ‘ya, wahai, Rasulullah.’ Kemudian Rasulullah memegang lidahnya. Muazd bertanya, ‘Apakah kami akan disiksa karena perkataan kami?’ Rasulullah memjawab, ‘Wahai, Muazd. Bukankah kebanyakan manusia dibenamkan wajahnya atau batang hidungnya kedalam api neraka karena perkatanya?’

Dari hadist diatas kita bisa mengambil catatan-catatan kecil sebagai motivasi, dan mengintrospeksi diri kita agar bagaimana kita bisa menjaga lisan dan hati kita agar tidak selalu mengumbar aib dan menghasut orang lain. Dan tidaklah pantas seorang muslim saling mengumbar aib sesama muslim, karena di dalam Agama Islam bahwa umat muslim yang lain adalah bagaikan sebuah organ tubuh yang apabila salah satu organ tubuh merasa kesakitan maka yang lain juga akan merasakan rasa sakit itu. Sebagaimana hadist lain Rasulullah SAW bersabda:

artinya, “Ada seorang hamba yang berbicara dengan satu kata yang tidak pernah ia sadari, ternyata itu yang menjerumuskan dia kedalam api Neraka, yang didalamnya melebih jauhnya jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)

Ada beberapa penyakit lidah yang betul-betul kita waspada di dalam kehidupan ini, karena hal demikian yang membuat kita akan terperangkap ke dalam api neraka dan tersingkirkan dari nikmatnya Surga, dan manusia tidak menyadari telah melewati batas-batasan yang dihalalkan oleh Allah SWT, yakni berkata secara berlebih-lebihan. Sebagaimana sabda Rasulullah  SAW:
 
“Tidaklah manusia itu dipanaskan api Neraka melainkan karena lidahnya.” (HR. Tirmizi, Ibnu Majah dan Hakim)
Hadist ini menunjukkan bahwa mayoritas penyebab utama manusia masuk ke dalam Neraka adalah karena lidahnya.
Selain itu, mengucapkan sesuatu yang tidak berguna. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dan Hakim).

Sikap diam akan lebih mendapatkan derajat yang tinggi, karena berbagai kerusakan itu disebabkan oleh lidah kita.
Dari penjelasan itu kita bisa menggaris bawahi bahwa, betapa pentingnya sesama muslim saling mengintrospeksi diri dan saling menjaga hati dan lisan, agar tidak menimbulkan kedengkian dan permusuhan antara sesama muslim. Wallahul Musta’an.

Mutiara Hadist:
Rasulullah SAW ketika beliau bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kamu apa itu Fitnah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Rasulullah menjawab, “Mengapa  adakan yang tidak ada.” Kemudian Rasulullah ditanya, “Bagaiman jika yang disebut-sebut itu memang benar ada pada dirinya?” Nabi menjawab, “Kalau memang sebenarnya seperti itu maka itu di katakan ghibah, tapi ia menyebar apa-apa yang tidak sebenarnya berarti itu namanya fitnah.” (HR. BUKHARI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar